Rahasia Sukses Berbisnis Jamur Kuping

jamur kupingBerbisnis jamur memang merupakan usaha yang mendatangkan untung besar. Tak heran jika kini banyak orang yang memilih membudidayakan jamur sebagai ladang penghasilan. Jamur yang telah diakui banyak mengandung manfaat ini semakin hari semakin menunjukkan potensi bisnisnya. Terbukti masih banyak daerah yang membutuhkan pasokan atau suplai jamur, sedangkan petani jamur sendiri sampai saat ini masih terbatas.

Beragam jenis jamur telah banyak dikenal oleh masyarakat, diantaranya yaitu jamur merang (Volvariella volvaceae), jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), jamur lingzhi (Ganoderma lucidum), champignon (Agaricus bisporus), shiitake (Lentinus edodes), dan jamur kuping (Auricularia polytricha). Dari keenam jenis jamur tersebut, jamur kuping termasuk salah satu jamur yang banyak di budidayakan. Jamur kuping sering digunakan sebagai jamu dan bahan makanan yang sangat bermanfaat bagi penderita stroke dan jantung.

Dalam menjalankan bisnis jamur kuping, pada dasarnya sama dengan menjalankan usaha-usaha yang lain. Walaupun telah banyak dikatakan oleh para pelaku usaha yang sudah terlebih dahulu menekuni bisnis jamur, bahwa budidaya jamur merupakan bisnis yang mudah dan menghasilkan untung besar. Tetapi pada prakteknya tetap dibutuhkan strategi untuk mencapai tujuan yang Anda harapkan, dalam hal ini adalah keuntungan yang akan di dapat dari bisnis jamur itu sendiri. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjalankan, mempertahankan dan mengembangkan bisnis jamur Anda.

Meskipun sudah banyak terbukti budidaya jamur kuping menghasilkan untung besar, namun jangan sampai Anda terjebak pada fokus keuntungannya saja. Perhatikan dan pahami juga sisi resiko usaha yang mungkin terjadi. Ada beberapa poin yang bisa Anda lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa mengakibatkan kerugian pada budidaya jamur Anda.

  • Efisiensi biaya produksi. Pergunakan biaya produksi dengan seefisien mungkin, jadi ketika mengalami kegagalan diatas standar, Anda masih memiliki aset yang dapat digunakan untuk melakukan pembenahan.
  • Lakukan apa yang seharusnya dilakukan dalam perawatan jamur. Agar untungnya tinggi, upayakan agar kontaminasi tidak lebih dari 10%, jika kontaminasi mencapai 60% berarti bisa dikatakan kolaps. Bila perawatan setengah-setengah, bisa diprediksi bahwa bisnis hanya mampu bertahan kurang lebih 3 tahun. Dan sebaliknya, dengan melakukan perawatan yang semestinya, satu siklus usaha bisa bertahan 5—6 tahun.
  • Higienis. Hati-hati  dalam menggunakan bahan untuk media tumbuh karena bisa mengundang hama penyakit, hindari juga pemanfaatan pestisida. Untuk pengadaan bahan cari 3 M: murah, mudah, dan hasilnya maksimal. Manfaatkan sumber bahan yang ada di wilayah masing-masing, misalnya: jerami, tongkol jagung, limbah sawit, eceng gondok, serbuk gergaji, atau pollar.
  • Dinamis, inovatif, dan kreatif. Gali dan perdalam ilmu sesuai pengalaman yang terjadi di wilayah masing-masing. Setiap daerah berpotensi dalam mengembangkan cara-cara budidaya yang kondisional. Karena dengan menciptakan inovasi-inovasi baru dalam menjalankan bisnis jamur, bisa saja akan memperoleh biaya produksi yang lebih murah.
  • Perhatikan standar-standar keberhasilan. Bisnis jamur mempunyai tahapan budidaya, mulai dari membuat serbuk, mengukus, memasukkan bibit (inokulasi), inkubasi, penumbuhan, panen, hingga pascapanen. Jika terjadi kesalahan atau kelalaian di setiap tahapan harus segera diperbaiki. Dan usahakan agar semua kegiatan tercatat.
  • Diversifikasi. Untuk mempercepat putaran uang, selain melakukan budidaya jamur Anda juga dapat mengambil kesempatan menjalankan penjualan bibit jamur dan baglog jamur.

Demikianlah rahasia sukses berbisnis jamur kuping yang kami berikan, semoga menjadi informasi yang dapat bermanfaat bagi Anda. Siapa saja bisa sukses berbisnis. Ayo Berbisnis. Salam sukses.

sumber gambar: http://static.panoramio.com/photos/original/9931976.jpg

2 Komentar

Tinggalkan komentar