Jamur merupakan salah satu tumbuhan yang telah lama digunakan sebagai tanaman obat/ herbal yang dapat menyembuhkan penyakit. Dan jamur lingzhi adalah salah satu tanaman herbal yang menduduki peringkat pertama. Jamur lingzhi pertama kali ditemukan oleh Seng Nong, menurutnya hal terpenting dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan efek samping.
Lingzhi memiliki sifat rasa pedas, pahit dan hangat. Mengkonsumsi ramuan jamur lingzhi ini dipercaya dapat bermanfaat melindungi organ tubuh, membangun, dan mengobati. Jamur yang kerap kali disebut sebagai “Jamur Sepuluh Ribu Tahun” karena khasiat dan kandungannya mampu memberikan dampak positif bagi orang yang terkena penyakit berat ini memiliki warna yang agak merah kecoklatan.
Secara umum jamur lingzhi memiliki enam jenis warna berbeda dengan kegunanaan yang juga beragam diantaranya lingzhi merah (berkhasiat terutama untuk gangguan kesehatan yang berkaitan dengan organ jantung dan pembuluh darah), ungu (untuk gangguan yang berkaitan dengan persendian), hijau (untuk liver), putih (untuk paru-paru dan kulit), kuning (untuk limpa), hitam (untuk ginjal dan otak).
Jamur satu ini memiliki aroma yang khas (jawa: langu), sisi atas payung berwarna merah mengkilat, semakin ke tepi warnanya semakin muda. Tepinya berwarna putih, begitu juga sisi bawahnya. Pada awalnya jamur lingzhi yang juga dikenal dengan nama reishi ini empuk dan kenyal, tapi semakin tua semakin keras.
Walaupun masing-masing jenis memiliki khasiat utama pada organ yang berbeda-beda, secara umum semua jenis lingzhi berfungsi sebagai adaptogen yang menormalkan berbagai gangguan fungsi tubuh. Kandungan polisakarida, germanium, triterpenoid padha reishi bekerja melawan kanker dengan membersihkan racun, mengembalikan sel-sel tidak normal menjadi sel normal, serta berfungsi sebagai imunomodulator (pembangkit kekebalan tubuh) dan imunoterapi. Juga dapat mencegah angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru pada sel-sel kanker) sehingga sel kanker tidak bisa menyebar.
Sejak ribuan tahun yang lalu, jamur lingzhi telah menjadi perhatian banyak orang, terutama kalangan ilmuwan yang bergerak dalam pengobatan tradisional. Lingzhi bak seorang gadis cantik dari kahyangan, yang mampu merebut perhatian banyak orang, sehingga permintaan pasar terus semakin meningkat.
Oleh karena itu pada tahun 1971, seorang peneliti Kyoto, Jepang mulai melakukan budidaya jamur lingzhi. Budidaya jamur tersebut dilakukan menggunakan limbah pertanian dan kayu-kayu yang sudah lapuk. Lingkungan yang ideal pada proses budidaya jamur lingzhi yaitu dengan suhu 30 – 35˚C dan kelembaban 90 – 100% serta intensitas cahaya lampu TL 60 watt.
Potensi bisnis jamur selalu mengalami peningkatan, baik sebagai bahan obat maupun sebagai bahan makanan. Meski memiliki banyak khasiat, jamur yang bernama latin Ganoderma lucidum ini jarang dikosumsi layaknya jenis jamur pangan lainnya. Rasanya yang pahit dan pedas lebih sering digunakan oleh industri farmasi sebagai bahan herbal. Tak heran, jika perusahaan farmasi di dunia menghadirkan inovasi aneka olahan jamur lingzhi sebagai produk suplemen.